Tegak Kepada Garis Kebenaran,
Surya Paloh tetap Konsisten Usung Anies Baswedan
Ketegaran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam mengusung Anies Baswedan sebagai Capres benar-benar diuji. Meskipun keputusan partainya tersebut banyak dihujat tapi dia tetap bertahan akan keputusannya tersebut.
Paloh menegaskan, tidak ada yang salah dengan menjadikan Anies bakal calon presiden. Namun, ia mengakui, keputusan politik itu tidak disukai. "Ini faktor suka/enggak suka".
Dia pun teringat ketika Ia mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Menurutnya, dukungan yang diberikan Nasdem kepada 2 tokoh tersebut sama-sama berbalas cibiran.
"Kan aneh dukung Ahok saya dibilang penista agama, sekarang dukung Anies dibilang ini baru jadi kadrun," ujar dia.
"Saya dukung Ahok karena saya yakin dia yang terbaik pada waktu itu untuk memperkuat nilai nilai kebangsaan. Sekarang saya dukung Anies, pada waktu ini yang saya anggap tepat memperkuat nilai nilai kebangsaan," imbuhnya.
Mantang Pejabat Partai Golkar ini juga menganggap tidak tepat anggapan bahwa Anies Baswedan orang di luar pemerintahan. Sebab, baru pada 16 Oktober 2022 Anies selesai bertugas sebagai gubernur DKI Jakarta, sedangkan deklarasi oleh Nasdem dilakukan saat Anies masih gubernur. Paloh tidak akan merasa masalah bila Anies akhirnya gagal maju sebagai calon presiden bila tidak terjadi koalisi antara Nasdem dengan partai politik lain. "
Ketika Nasdem Mendeklarasikan AniesBaswedan sebagai Capres, banyak reaksi negatif muncul dari partai-partai lain yang berada di koalisi pemerintahan. Bahkan ada yang menyarankan agar Nasdem perlu keluar dari koalisi partai pendukung rezim Joko Widodo. Paloh menolak pendapat itu. Ia juga bersikukuh bahwa desakan sejumlah pihak agar Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle untuk menendang Nasdem akan kembali pada kehendak Jokowi sendiri.